Banyak yang memandang sebelah mata cerita fiksi. Mereka beralasan bahwa cerita fiksi hanya sebatas media penghibur dan tidak lebih dari itu. Namun tahukah kalian bahwa membaca cerita fiksi, baik dalam bentuk novel maupun cerita pendek memiliki segudang manfaat?
Manfaat Membaca Cerita Fiksi Dalam Kehidupan Sehari-hari |
Penulis mengerti bahwa seringkali novel, cerita pendek dan cerita fiksi lainnya yang populer saat ini bernafaskan kisah-kisah romance yang klise.
Fakta tersebut tidak bisa dibantah, karena tentu menjadi dilematisnya seorang penulis, untuk menulis sesuai idealismenya atau menulis berdasarkan selera pasar.
Namun di balik itu semua, mau sesederhana apapun ceritanya, tentu memiliki valuenya tersendiri. Karena para novelis maupun cerpenis biasanya mengambil keresahan hidupnya sebagai ide cerita.
Maka tak jarang, ketika membaca cerita fiksi akan terasa related dengan kehidupan sehari-hari, karena memang diambil atau didasarkan pada pengalaman hidup yang kemudian ditransformasikan menjadi ide imajinatif.
Produk dari cerita fiksi (berupa tulisan) yang paling populer adalah novel dan cerita pendek. Kedua hal tersebut dapat dengan mudah dibedakan melalui panjang ceritanya.
Karena salah satu ciri khusus novel memiliki panjang lebih dari 350.000 kata, terdiri dari minimal 100 halaman. Sementara panjang cerpen tidak boleh melebihi 10.000 kata.
Namun berdasarkan sejumlah penelitian yang dilakukan. Membaca cerita fiksi ternyata membawa segudang manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dengan rutin membaca cerita fiksi, membuat pembaca lebih peka terhadap lingkungan dan orang disekitarnya.
Di samping itu, membaca cerita fiksi juga meningkatkan pembendaharaan kosakata. Hal ini tentu penting bagi siapapun yang memang dalam kesehariannya senang mengekpresikan keresahan melalui tulisan. Berikut ini adalah 7 manfaat tersembunyi membaca cerita fiksi.
Cerita Fiksi Dapat Meningkatkan Daya Imajinatif
Manfaat umum yang akan dirasakan oleh para pembaca cerita fiksi adalah kemampuan berpikir imajinatifnya yang akan berkembang pesat.
Kemampuan berpikir imajinatif ini penting dimiliki setiap orang, karena dengan begitu, ketika suatu saat dihadapkan pada sebuah problematika, maka kemampuan berpikir imajinatif akan mencoba menuntun untuk mendapatkan solusi yang kreatif.
Di samping itu imajinasi juga menjadi ihwal terciptanya sebuah inovasi. "Barangkali jika Humphry Davy, Faraday, Frederick de Moleyns, Joseph Swan, dan Thomas Alva Edison tidak mencoba membayangkan jenis penerangan lain di masanya, maka saat ini kita tidak pernah mengenal adanya lampu."
Selain itu, membaca cerita fiksi juga dapat membantu meredakan stress, sehingga tidak ada salahnya membaca cerita fiksi dijadikan alternatif untuk pelipur rasa tegang/stress.
Menumbuhkan Rasa Empati Melalui Cerita Fiksi
Keuntungan lain dari membaca cerita fiksi adalah sebagai sarana bertumbuhnya empati. Empati adalah suatu keadaan mental yang membuat suatu individu lebih peka terhadap keadaaan perasaan atau pikiran orang lain.
Sebuah penelitian sebagaimana dikutip dari Harvard Business Review menunjukan bahwa membayangkan cerita dalam sebuah novel ataupun cerpen dapat mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman lebih baik terhadap orang lain.
Selain itu, membaca cerita fiksi juga dapat meningkatkan keterampilan interaksi sosial, Hal ini terkait dengan bertumbuhnya pemahaman pembaca efek dari mengeksplorasi emosi yang kompleks dari sebuah narasi cerita fiksi yang dibaca.
Cerita Fiksi Sebagai Sarana Memperluas Pengetahuan
Salah satu manfaat lain dari cerita fiksi adalah dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi pembaca. Hal ini sebenarnya menjadi salah satu fungsi sastra yang tidak hanya bersifat rekreatif dan estetis, melainkan juga didaktif yang dapat mendidik pembacanya dan memberikan insight baru.
Cerita Fiksi Dapat Meningkatkan Kemampuan Memori
Membaca cerita fiksi juga dapat meningkatkan kemampuan daya ingat seseorang. Hal ini sebetulnya menjadi manfaat dasar dari membaca, karena dengan membaca dapat membantu melatih kemampuan kognitif, yang pada akhirnya bermanfaat bagi ingatan jangka panjang.
Cerita Fiksi Sebagai Sarana Stimulasi Otak
Seperti halnya tubuh, otak manusia juga memerlukan exercise atau olahraga. Olahraga otak dapat dilakukan dengan cara membaca. Salah satunya membaca cerita fiksi. Hal ini penting karena aktivitas membaca terbukti meningkatkan konektivitas otak.
Mendapatkan Prespektif dan Pengalaman Baru Melalui Cerita Fiksi
Manfaat yang tak kalah penting dari membaca cerita fiksi adalah kemampuannya dalam memberikan prespektif baru. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa cerita fiksi banyak memuat unsur pengalaman dan kekayaan intelektual para penulisnya.
Bahkan tak jarang cerita fiksi dijadikan sebagai medium dalam menyampaikan kritik. Seperti halnya novel Animal Farm karya George Orwell, Novel Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan, Novel Rapijali karya Dee Lestari dll. adalah satu dari sekian novel yang memuat unsur kritik di dalamnya.
Sehingga pembaca tidak hanya mendapatkan kesenangan melainkan juga mendapatkan prespektif tambahan sekaitan dengan fenomena yang terjadi belakangan ini.
Cerita Fiksi Sebagai Media Hiburan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa cerita fiksi adalah salah satu media hiburan berbasis tulis. Karena terbukti membawa kenikmatan tersendiri bagi individu yang membacanya.
Cerita fiksi berdasarkan perkembangan terakhir juga sudah ikut ditranformasikan dalam format baru seperti halnya audiobooks. Ini menjadi alternatif baik bagi individu yang tidak terlalu suka membaca atau tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk membaca cerita fiksi.
Banyak sekali bukan manfaat dari membaca cerita fiksi? Jadi penting buat setiap orang untuk membaca buku baik fiksi maupun non fiksi paling tidak 12 buku dalam satu tahun.
Pada artikel selanjutnya kami akan bahas mengenai manfaat membaca buku nonfiksi. Kira kira poinnya sama banyaknya tidak ya dengan manfaat membaca cerita fiksi?
8 komentar